RSS

SeLaMat HaRi RaYa IdUL FiTri 1433 H




Ucapan yang paling baik adalah "Allah",
lagu yang paling indah adalah "Adzan",
referensi yang paling lengkap adalah "Al-Qur'an",
senam yang palig sehat adalah "Shalat",
diet yang paling bagus adalah "Puasa",
kebersihan yang menyegarkan adalah "Wudhu",
perbuatan yang paling mulia adalah "Memaafkan",
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1433 H,
Mohon Maaf Lahir & Bathin.

The best sayings is "God",
the most beautiful song is "Azan",
the most complete reference is the "Al-Quran",
which palig healthy exercise is the "Prayer",
diet is the best is a "fast",
cleanliness refreshing is "Wudu",
the most noble deed is "Forgiveness",
Happy Feast of Eid al-Fitr 1433 H,
Born & Bathin Sorry.

Bagaimana Menentukan Skala Prioritas dari Jadwal To do List Anda


Apakah Anda orang yang sibuk? Seberapa banyak aktifitas yang Anda harus jalankan setiap harinya? ratusan, ribuan atau jutaankah? hahaha, it must be nonsense right? Pulahan mungkin iya, lebih logis. Tentunya jika Anda punya puluhan Skedul yang harus dilakukan, saya yakin Anda akan pusing menentukan mana yang harus diprioritaskan dan mana yang sifatnya sekunder dan tersiar karena mungkin semua "to do" list itu Anda anggap sama pentingnya. Bayangkan saja jika hari ini Anda punya 10 "to do" list tapi Anda bingung mau melakukan yang mana terlebih dahulu, yang pastinya terjadi adalah banyak kerjaan Anda terbengkalai.


Jika sudah begini, kira2 apa yang harus dilakukan? Nah, untuk mengatasi masalah ini saya ada beberapa tips bagus untuk Anda:

1.) Buatlah "to do" list Anda hari ini dan bagi ke dalam 3 kategori. Untuk membuat kategorisasi atau klasifikasinya, buatlah kolom berurut ke samping. Kolom paling kiri adalah Kategori "kerjaan dengan resiko besar jika tidak dilakukan, Top priorities." Selanjutnya di kolom kedua di sampingnya, tulislah kategori aktifitasnya "Aktifitas Mendesak." Dan kategori terakhir di kolom paling kanan, "Kurang Mendesak."


Di kolom pertama, pada kategori top prioriti, aktifitasnya mencakup aktifitas utama dimana aktifitas ini jika tidak dilaksanakan akan merusak aktifitas susulan lainnya, atau mungkin yang berhubungan dengan kebutuhan keluarga. Intinya pada kategori ini, jika aktifitasnya tidak diselesaikan secepat mungkin maka akan menghancurkan aktifitas lainnya. Dan seterusnya second and third priority. Setelah itu lihat kembali dan check tingkat urgensinya.

2.) Selanjutnya setelah Anda menyelesaikan order prioritinya, susun kembali urutan aktifitas tersebut berdasarkan waktu penyelesaiinya. Selesaikanlah dulu tugas yang menuntut deadline yang paling terdekat.

3.) Untuk membiasakan diri dengan keteraturan prioritas, buatlah jadwal mingguan. Alangkah Baiknya punya Schedule Board.

Posted in: Dunia Kerja

7 Tanda Penting Pasangan Anda Selingkuh




Hubungan cinta tidak bisa dipisahkan dari perselingkuhan. Ironinya, demam perselingkuhan justru tren di semua kalangan. Perselingkuhan dapat berlangsung dalam jangka waktu lama. Anda tidak punya trik jitu untuk mengawasi sang pasangan.

Pertanyannya, bagaimana caranya mengetahui tanda-tanda pasangan selingkuh? Berikut beberapa tanda-tanda yang biasanya terjadi pada pasangan Anda ketika dia berselingkuh.

1. Selalu membuat alasan
Jika dia selalu terlambat datang ketika janji bertemu atau susah dihubungi dan berbagai alasan kesibukan lainnya berarti Anda perlu mengevaluasi kembali hubungan ini.

2. Tiba-tiba membatalkan rencana
Ia tiba-tiba membatalkan rencana liburan dan makan malam dengan alasan lembur di tempat kerja.

3. Jarang mengajak pergi
Sebagai pasangan, ia jarang mengajak kencan untuk sekadar menonton atau menikmati makanan enak. Anda pun perlu bertanya alasannya?

4. Ekstra perhatian
Hati-hati kalau pasangan Anda memberikan perhatian berbeda dari biasanya. Ini dia lakukan karena dirinya merasa bersalah dan sudah berlaku tidak jujur pada Anda. Tak jarang perasaan tersebut membawa perilaku dia untuk memberikan sesuatu (hadiah) yang berbeda dari biasanya. Dengan memberikan hadiah, ia akan merasa lebih baik.

5. Mengangkat panggilan telepon diam-diam
Jika kebiasaan ini sering dilakukan karena alasan panggilan penting, Anda perlu mengecek 'speed dial' pertama di ponsel pasangan Anda.

6. Memanggil nama Anda dengan sebutan perempuan lain
Ini menjadi masalah utama jika ia menyebutkan nama seorang perempuan yang belum pernah Anda temui sebagai temannya atau kerabatnya.

7. Menjadi emosional
Karena selalu berpikir takut ketahuan, ia menjadi lebih emosional dari biasanya. Mudah sekali terpancing terhadap komentar yang Anda keluarkan. Sekalipun itu komentar yang bersifat netral. (MI/DOR)


Cara Berkomunikasi dengan Pacar


Cara berkomunikasi dengan pacar (pasangan) baik pria dan wanita untuk kelangsungan hubungan jangka panjang. Komunikasi merupakan salah satu unsur paling penting dalam sebuah hubungan. Tentunya tanpa mengabaikan unsur-unsur lain yang ada dalam hubungan itu sendiri. Kesalahan dalam cara berkomunikasi seringkali menjadi salah satu penyebab ketidakharmonisan atau bahkan hancurnya sebuah hubungan. Kita tentu ngga mau dong, hubungan yang sudah dijalin sekian lama dengan susah payah, hancur begitu saja hanya gara-gara adanya miss komunikasi! Karena itu sangat penting untuk mengetahui dan memahami bagaimana seni dalam berkomunikasi dengan pasangan.

Berikut ini ada beberapa tips - trik bagaimana cara berkomunikasi dengan pasangan dan beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa komunikasi dalam hubungan kalian berjalan dengan lancar. Agar tercipta sebuah hubungan yang harmonis.



Pertama dan yang paling utama, menjadi pendengar yang baik adalah sebuah kewajiban. Semakin banyak pasangan kamu mengerti bahwa kamu mendengarkan (bahwa dia didengar) maka dia akan semakin terbuka sama kamu untuk mengungkapkan apa yang ada di hatinya tanpa ditutup-tutupi. Ini adalah indikasi sebuah hubungan yang sehat. Salah satu cara untuk memastikan bahwa komunikasi berjalan baik adalah dengan menyisihkan waktu untuk berdiskusi secara berkala (bisa seminggu sekali) sebagai media untuk mengetahui apa yang ada dalam benak masing-masing.

Dengan melakukan ini, akan sangat membantu memecahkan masalah sebelum masalah itu tumbuh dan berkembang menjadi masalah yang lebih besar dan sulit dipecahkan. Kalau kamu ingin melakukan ini (diskusi dengan pasangan) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses komunikasi bisa berjalan dengan lancar.

# Meminimalisir kemunkinan gangguan yang timbul

# Cari tempat yang nyaman . Kalo perlu ciptakan suasana yang romantis

# Singkirkan hand phone terlebih dahulu. Ngga lucu dong, kalo kamu lagi seru-serunya berdiskusi tiba-tiba hand phone berdering. Apalagi kalo yg nelpon selingkuhan kamu :D

# Pastikan kalian berdua memegang perhatian pada apa yang akan dibicarakan.

# Salah satu praktek yang umum digunakan dalam sebuah percakapan adalah dengan merespon dengan baik bahasa tubuh maupun bahasa lisan orang yang sedang bicara.

# Menegaskan kembali apa yang mereka katakan dengan mengulang kembali apa yang kamu tangkap dari pembicaraannya.

# Menggunakan bahasa tubuh yang positif untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar berminat dengan apa yang sedang dibicarakan.

Kedua, adalah pemahaman bahwa pria dan wanita berbicara dengan cara yang berbeda. Kalau kamu seorang cewek (wanita, perempuan dan makhluk halus sejenisnya) jangan suka memonopoli percakapan alias terus nyerocos. Tapi beri kesempatan sama cowok kamu untuk berbicara dan mengungkapkan sesuatu yang mungkin perlu untuk dia katakan.

Salah satu faktor yang sangat penting untuk memahami perbedaan cara berkomunikasi antara pria dan wanita adalah dengan mengetahui apa tujuan seseorang dalam sebuah percakapan. Apa yang mereka cari? Seorang wanita sering mencari percakapan simpatik. Artinya, saat datang ke dalam sebuah percakapan para wanita lebih berperan sebagai pemapar masalah. Istilah lainnya curhat. Mereka akan sangat dihargai kalau kamu bersedia mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

Bahkan kebanyakan para wanita tidak terlalu membutuhkan solusi ketika mereka curhat dan mengungkapkan masalahnya. Loh, lalu apa yang mereka butuhkan? Mereka butuh didengar. Mereka menginginkan seseorang yang mereka pikir bersedia memahami apa yang sedang mereka rasakan.

So, kalau kamu seorang pria (cowok, laki-laki dan mahluk sejenisnya) dan ada cewek yang sedang curhat, dengarkan! Jangan terburu- buru memberikan solusi.

Sementara itu, seorang pria datang ke dalam sebuah percakapan sebagai Mr Solution. Mereka senang kalau bisa menjadi seorang yang bisa memberikan solusi dan menyelesaikan masalah. Mereka berpikir wanita menyukai itu. Akibatnya sering terjadi benturan ketika mereka sering terlalu cepat untuk memberikan solusi ketimbang memahami lebih jauh apa yang dirasakan si wanita.

Di sinilah, memahami aspek psikologis sosial kita sangat penting untuk memahami perbedaan yang kita hadapi dalam sebuah komunikasi. Semoga artikel singkat ini bisa membantu untuk orang-orang yang sedang bingung bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar dengan pasangannya.
Jadi Sukses

Cara Cepat Mendapatkan Pacar dan Mencari Pacar


1. Menjadi diri sendiri
Hindari berpura-pura menjadi orang lain yang anda anggap akan disukai oleh orang yang anda sukai. Menjadi orang lain untuk menjaga image atau jaim tidak selamanya menyenangkan karena mungkin akan menyiksa batin anda. :Selain itu jika pasangan mengetahui sifat kita yang sebenarknya mungkin bisa membuatnya ilfil dan kecewa berat.
Jika tujuannya adalah untuk menjaga penampilah maka sah-sah saja. Contohnya seperti memakai parfum untuk menutupi bau badan, memakai rexona untuk menghilangkan burket dan basket, dan lain sebagainya.

2. Menjadi orang yang menyenangkan pasangan
Sebisa mungkin kita berkomunikasi dengan pasangan secara seimbang dua arah. Baik si cewe maupun si cowo harus bisa menjadi lawan bicara yang seirama dan dapat membuat yang lain menjadi nyaman, terhibur serta tidak membosankan. Hindari gugup yang berlebihan karena gugup yang terlalu berlarut-larut dapat merusak komunikasi yang ada.
Pelajari apa yang disukai oleh pasangan. Hidari hal-hal yang tidak disukai oleh orang yang kita sukai dan berusaha melakukan apa yang disukai disesuaikan dengan batas kemampuan kita.

3. Menjadi orang baik
Siapa sih yang tidak suka dengan orang yang baik? Hanya segelintir cewek atau cowok saja yang senang dengan penjahat. Sifat baik yang dimaksud antara lain adalah jujur, setia, pengertian, suka menabung, sopan, rendah diri, tidak pelit, suka membantu, tidak merokok, tidak menggunakan narkoba, rajin beribadah, berorientasi jangka panjang, menghindari zina dan lain sebagainya.
Memiliki sifat yang tidak pemarah, sabar, bertanggungjawab, setia dan pengertian adalah sifat yang paling disukai. Bila anda belum memilikinya maka segera belajar untuk merubah sikap / sifat anda untuk menjadi lebih baik di mata orang lain tidak hanya di mata si doi.

4. Memiliki modal yang cukup
Modal dalam hal ini tidak selamanya harus berbentuk uang atau materi. Modal sifat baik, tekat yang kuat serta keseriusan yang tinggi terkadang dapat mengalahkan harta dan materi. Selama sang pujaan hati merasa nyaman itu merupakan modah yang cukup kuat.
Uang dan materi jangan dijadikan hal yang berlebihan karena jangan sampai anda mendapatkan orang yang meterialistis sebagai pacar atau jodoh pasangan hidup anda. Buatlah materi yang anda miliki sebagai alat untuk melancarkan aktivitas pdkt anda.
Manage dengan baik setiap pos-pos pengeluaran jangan sampai kita menjadi terlihat pelit atau terlalu menghamburkan uang. Siapkan dana untuk nonton ke bioskop, pergi belanja bulanan kebutuhan sehari-hari, pulsa telepon hp serta sms, makan bareng, dan lain sebagainya.

5. Didukung oleh lingkungan
Keluarga, teman dan tetangga yang baik tentu akan menjadi nilai plus buat anda. Jika anda merasa lingkungan anda belum atau kurang mendukung, sebaiknya anda lakukan bina lingkungan untuk menjadi lebih baik sehingga dapat menunjang aktifikas pendekatan dengan kekasih hati.

6. Konsisten dan konsentrasi tinggi
Jangan mudah terpengeruh oleh godaan dan perkataan orang lain. Yakinlah bahwa si dia adalah pacar atau jodoh yang tepat bagi anda, namun anda juga harus mempelajari doi dengan baik agar kelak tidak merasa salah memilih pasangan. Hubungi doi setiap hari di waktu senggang untuk menjadi komunikasi dua arah yang lancar yang baik dengna membahas hal-hal yang disukai kedua belah pihak dengan sisipan humor untuk menghangatkan suasana.

Berikan sang tambatan hari waktu, tenaga, pikiran dan perasaan anda sepenuhnya agar si dia merasa dihargai. Buat rencana ke depan uantuk membina hubungan yang lebih jauh. Ajaklah si dia berdiskusi dengan anda mengenai masa depan nanti untuk melihat seberapa serius dia dengan anda.

50 Fakta tentang Pria, Cewek Wajib Tau

50 Fakta yang harus di ketahui tentang Pria :



1. Sebenarnya pria tak mencari wanita yang cantik, yang dicari adalah wanita yang enak dilihat dan mempesona. (Untuk itu, ia selalu meminta Anda berdandan. Bukan karena ia mata keranjang, tetapi mereka ingin Anda terlihat mempesona)

2. Pria sangat benci dikhianati. (Walau mereka egois, keras, dan sok kuat, tetapi mereka adalah makhluk yang rapuh)

3. Detik ini ia menyukai Anda, beberapa detik kemudian, ia lupa dan malah asyik bersama teman-temannya. (Hal ini wajar, tetapi bukan berarti Anda tak pernah ada di hatinya)

4. Jika ia mengatakan “Ya, memang aku nggak ngerti kamu,” itu artinya pemikiran dia dan Anda berbeda. (Bukan berarti tak bisa bersatu, tetapi coba untuk saling memahami satu sama lain)

5. Dalam sehari, ia akan sibuk bermain dan menjalani aktivitasnya bersama teman-temannya. Tetapi percayalah, saat ia bersiap untuk tidur, Anda selalu terbersit di dalam benaknya. (Dan percayalah, mereka suka senyum-senyum sendiri saat membayangkan betapa cantiknya Anda hari ini)

6. “Kamu lagi ngapain?” atau “Sudah makan belum?” adalah kalimat yang paling sering diucapkan pria saat di telepon. (Mereka memang bukan makhluk yang pandai berbasa-basi, tetapi mereka sungguh ingin tahu semua hal detail soal Anda)

7. Jika seorang pria benar-benar mencintai Anda, ia akan menerima Anda apa adanya. Tak peduli Anda gemuk, hitam atau berjerawat. (Mereka mungkin akan memberi saran pada Anda untuk diet saat Anda merasa gemuk, tetapi mereka tulus mencintai Anda)

8. Pria sangat tergila-gila saat melihat senyuman Anda. (Untuk itu jangan memelihara cemberut di wajah Anda, tersenyum dan buatlah ia semakin terpesona)

9. Pria akan melakukan apa saja untuk meraih perhatian Anda. (Termasuk memamerkan kisahnya dengan sang mantan, walau terkadang hal ini tak perlu diceritakannya pada Anda)

10. Pria tak suka jika Anda bercerita soal mantannya. (Walau kadang ia suka pamer soal mantannya kepada Anda, tapi ia sangat cemburu jika ia mendengar cerita soal mantan Anda)

11. Jika pria ingin bertemu dengan orang tua Anda, jangan ragu dan malu. Ia serius dengan Anda lho!

12. Pria ingin selalu berbagi semua hal dengan Anda, namun terkadang ia tak bisa mengungkapkan semua hal dengan baik. (Untuk itu, jangan paksa dirinya bercerita jika memang ia belum siap untuk bercerita)

13. Sesekali, pria menangis. (Semua bayi, pria maupun wanita menangis, dan pria dewasa juga memiliki rasa sedih, saat mereka kecewa dan sedih, mereka pun bisa menangis seperti Anda. Berikan pelukan dan dukungan padanya, karena Anda ada untuknya)

14. Jangan berusaha membuat pria marah, karena mereka adalah makhluk temperamen yang mudah marah.

15. Pria adalah makhluk simple, mereka bukan tipikal yang selalu berharap dan berandai-andai.

16. Pria akan mencoba mendapatkan hati wanita yang memutuskannya, sebelum akhirnya mereka berusaha melupakannya. (Inilah yang membuat mereka getol menelepon Anda setelah habis putus, dan kemudian akhirnya menyerah karena Anda memberikan respon yang negatif)

17. Saat Anda membuat seorang pria jatuh cinta, selamanya ia tak akan pernah bisa melupakannya. (Untuk itu bisa dibilang pria lebih rapuh dan sulit melupakan ketimbang wanita)

18. Jangan pernah berkata padanya, “Mmhhh… ah tidak lupakan saja” karena hal ini akan membuat ia bertanya-tanya dan bahkan curiga pada Anda. (Seperti halnya wanita, mereka juga makhluk yang sensitif dan ingin tahu)

19. Pria tak akan pernah bisa tidur, jika perlahan Anda mengusap punggungnya. Dan membelai lembut kepalanya. (Percayalah, jika Anda melakukan ini pada kekasih Anda, maka ia akan terus menerus merindukan Anda)

20. Pria selalu memiliki cara untuk memuji Anda (baca: merayu Anda)[break]

21. Jika pria ragu-ragu dan terlihat berpikir keras saat Anda menyatakan pendapat atau meminta mereka melakukan sesuatu, artinya mereka tidak mau melakukannya. (Kebanyakan pria akan berbohong dan melakukan hal yang tak ingin ia lakukan untuk wanita yang ia cintai. Tapi percayalah, mereka sangat menderita dan merasa terkekang)

22. Jika Anda berkata tidak, yang ada di dalam pikiran pria adalah “Akan aku coba lagi” (Masih ingat kan saat ia meminta Anda menjadi kekasihnya?)

23. Anda tak akan pernah bisa membuat pria mengerti dalam sekali berbicara saja. Mereka makhluk yang cerdas, tetapi terkadang sulit bagi mereka untuk mengerti Anda. (Begitulah pria menyebut wanita sebagai makhluk yang sulit dimengerti)

24. Pria benci gay! (Bukan bermaksud diskriminasi atau jahat, tetapi terkadang mereka tak habis pikir, mengapa seseorang bisa menyukai sesama jenisnya. Dan terkadang mereka malah takut dan cenderung menutup pertemanan dengan mereka yang berhubungan dengan sesama jenis)

25. Pria sangat menyayangi ibunya.

26. Pria akan menyisihkan sebagian uangnya hanya untuk membeli hadiah kecil untuk Anda.

27. Pria sering berpikir tentang wanita yang mungkin menyukai mereka (termasuk si centil yang sering kali membuat Anda jengkel dengan SMS-SMS genitnya), tetapi bukan berarti mereka menyukai wanita itu lho.

28. Anda tak akan pernah bisa mengerti pria, kecuali Anda menyediakan waktu untuk mendengar keluh kesah mereka dan bukan melulu bercerita tentang diri Anda.

29. Jika seorang pria dengan sungguh-sungguh mengatakan, Anda adalah satu-satunya orang yang dicintainya, percayalah, perkataannya tulus dari dalam hati.

30. Bukan pria saja yang gemar bergosip, di antara teman prianya, mereka juga seringkali bergosip.

31. Wanita, adalah kelemahan setiap pria. (Mereka tak akan tahan melihat air mata jatuh dari mata Anda. Mereka juga tak suka melihat Anda bersedih)

32. Tak seperti wanita, pria lebih jujur dan terbuka tentang diri mereka. Mereka lebih menerima kekurangan apa adanya.

33. Boleh saja membuat pria penasaran pada Anda, tetapi jika digantung terlalu lama, mereka juga bisa bosan dan jenuh lho.

34. Percaya atau tidak, pria adalah juri yang adil dan baik.

35. Walau terkadang mereka berkesan jorok, tetapi pada dasarnya pria suka kebersihan, aroma wangi, dan keindahan.

36. Pria lebih suka pada wanita yang menghargai dirinya apa adanya.

37. Pria mencintai seorang wanita yang bisa menjadi sahabat, sekaligus kekasih baginya.

38. Jika ada seorang pria yang menceritakan masalahnya, Anda cukup mendengarkannya. Jangan beri nasehat atau menyalahkan dirinya.

39. Jika ada seorang pria menyukai Anda, lihat lebih jauh ke dalam matanya. (Mata adalah jendela hati, dan ia tak pernah berbohong)

40. Pria selalu memiliki cara untuk menghindarkan Anda dari pria lain. (Salah satunya dengan menolak diajak jalan ke mall)

41. Pria lebih menyukai wanita yang cerdas, ketimbang wanita yang hanya tahu soal make up dan rok mini.

42. Pria adalah sosok yang sok tahu, mereka malu bertanya kepada wanita apa yang diinginkan. Alhasil, tebakan mereka seringkali meleset.

43. Ketika pria menginginkan sesuatu, mereka akan membayangkannya. Tetapi mereka tak mau terlibat terlalu jauh. Mereka lebih cenderung memendam dalam-dalam keinginan mereka jika tahu keinginan itu sulit terwujud.

44. Pria adalah makhluk yang payah dalam soal rahasia. Mereka hampir tak bisa menyimpan rahasia dengan baik.

45. Terkadang, pria terlalu banyak berpikir negatif ketimbang positif.

46. Fantasi pria soal wanita adalah satu-satunya fantasi yang tak mungkin dibatasi. (Sekalipun mereka telah memiliki pasangan dan keluarga)

47. Tinggi badan mungkin bukan masalah yang terlalu penting bagi pria, tetapi mereka cukup peduli pada berat badan (wanita khususnya, termasuk Anda)

48. Jika pria mulai serius dengan hubungannya, maka mereka akan menjadi makhluk yang super posesif. (Inilah mengapa ia selalu berusaha menjemput dan mengantar Anda, serta selalu mengecek inbox message di dalam handphone Anda)

49. Jika Anda tahu bagaimana menaklukkan pria Anda, mereka tak akan pernah bisa jauh dari Anda.

50. Bagi pria, melupakan seseorang membutuhkan waktu yang lebih lama dari seumur hidup.

Ciri-ciri Wanita yang Menjadi Idaman Pria



Berwajah cantik dan berbody seksi tidak cukup untuk membuat pria tergila-gila. Walau awalnya bahagia, lama-lama pria juga akan bosan punya kekasih cantik dan seksi namun tak bisa diajak bicara. Wanita semacam ini hanya pantas untuk dikagumi.


Namun tak akan duduk di urutan pertama wanita yang akan diincar untuk menjadi pasangan hidup. Dibawah ini adalah 10 ciri-ciri wanita impian pria untuk menjadi pasangan hidupnya.

10.Mandiri
Tak ada seorang pria pun yang ingin menjadi baby sitter untuk pacarnya. Pria lebih suka wanita yang mandiri bahkan bisa bekerja dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan usahanya sendiri. Ia justru akan meminjamkan bahunya ketika sang pria membutuhkan. Namun walau semandiri apapun, pria juga selalu ingin merasa dibutuhkan.

9.Cerdas
Seorang wanita yang cerdas punya berbagai cara agar membuat pria tidak merasa bosan ketika berada di dekatnya. Ia akan selalu memberikan kejutan kecil yang mungkin tak pernah Anda duga. Seorang wanita yang cerdas tentunya juga memiliki wawasan yang luas di luar masalah kecantikan dan model baju terbaru. Para pria tentunya akan sangat senang jika memiliki lawan bicara yang bisa merespon dengan baik topik yang dibicarakan.

8.Satu Hati soal Seks
Seks bisa menjadi masalah yang paling penting dewasa ini. Ketidakcocokan masalah seks bisa jadi problem yang mengganjal dalam hubungan Anda. Seorang pacar yang hebat sedikitnya mengerti selera seksual kekasihnya. Tidak harus secara keseluruhan dan menuruti semua hasrat sang kekasih. Tapi setidaknya mengerti, berkomunikasi secara terbuka dan bisa mengimbangi serta mengendalikan ke hal yang positif.

7.Cantik
Mungkin ini adalah hal yang biasa, tapi juga penting. Layaknya istri, pacar yang hebat juga pastinya ingin selalu terlihat cantik di mata kekasihnya. Bukan hanya untuk Anda setidaknya untuk dirinya sendiri. Ia selalu berusaha untuk tampil sebaik mungkin. Ingat, cantik bukan berarti ia harus berdandan bak model dunia. Yang penting bersih, serasi dan sesuai dengan kondisi.

6.Menghormati Pasangannya
Ini hal yang penting. Pria senang punya pacar yang menghormati dan menghargainya sebagai lelaki. Intinya, dia adalah wanita yang selalu mendengarkan Anda walaupun ia tak selalu setuju dengan pendapat dan pemikiran Anda. Dan tentunya ia juga tak pernah lelah berada disisi Anda ketika saling membutuhkan. Pacar yang baik tak akan melecehkan atau membuat Anda malu di depan teman-teman ataupun keluarga dan selalu membicarakan masalah pribadi hanya untuk kalian berdua saja.

5.Menghargai Kepribadian Kekasihnya
Secara tak sadar kadang sifat pria berubah sesuai dengan keinginan kekasihnya. Sifat-sifat dan kebiasaan ala lelaki menjadi berkurang atau hilang sama sekali karena perintah sang pacar. Nah, kekasih semacam ini biasanya akan dihindari pria. Walau cinta mati pada kekasihnya, seorang lelaki tetap merasa perlu waktu untuk berkumpul dengan teman-teman lelakinya.

4.Bisa Mengontrol Emosi
Pada dasarnya semua wanita cenderung menjadi tukang ngomel. Pacar yang baik tahu kapan waktunya untuk menahan amarah dan kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkannya. Beberapa perilaku pria kerap membuat wanita terganggu, hal ini lah yang kerap menyebabkan perselisihan. Pada kesalahan-kesalahan kecil usahakan untuk bicarakan secara baik-baik, tak perlu tensi tinggi. Pria akan lebih mudah mendengarkan wanita dalam nada yang lembut.

3.Akrab Dengan Teman dan Keluarganya
Pacar yang hebat tak sekadar mau membantu ibu Anda di dapur, mendengarkan cerita ayah Anda dan hang out bersama teman-teman Anda. Ia melakukan hal tersebut bukan hanya untuk menyenangkan kekasihnya, tapi benar-benar menikmati kegiatan tersebut dan melakukannya dengan sepenuh hati. Pacar yang baik sangat menghargai orang-orang yang dianggap penting oleh kekasihnya.

2.Mencintai Sepenuh Hati
Jika Anda menemukan wanita yang mencintai Anda dengan sungguh-sungguh, apa adanya dan tanpa rekayasa sebaiknya jangan sia-siakan dia. Wanita yang tidak berusaha mengubah kekasihnya sangat sulit untuk ditemukan. Tentu saja setiap orang punya kebiasaan yang menjengkelkan tapi, jika ia mencintai Anda sepenuh hati, ia pasti akan berusaha memakluminya. Cara lain untuk mengetahui ia sangat mencintai Anda adalah coba perhatikan cara ia memandang dan memperlakukan Anda. Jika Anda tak merasakan getaran-getaran cinta sebaiknya jangan dipaksakan. Jika ia mencintai Anda, sedikit hal sepele bisa jadi penting untuknya.

1.Menjadikan Anda Pria yang Lebih Baik
Pada dasarnya setiap pria yang memiliki kekasih atau istri yang hebat akan berkata pasangannya lah yang membuatnya ingin menjadi orang yang lebih baik. Tak perlu kata-kata atau tindakan untuk membuat si pria merasa demikian. Hal tersebut terjadi begitu saja tanpa disadari.


Kebiasaan Cara Bicara Wanita yang Tidak Disukai Pria

Saat Anda sedang ngobrol dengan pasangan atau dengan teman pria ada kalanya tiba-tiba raut wajah mereka berubah. Bisa bingung, kesal atau marah. Hal itu bukan selalu karena pesan yang Anda sampaikan tetapi juga cara Anda menyampaikan pesan. Cara berkomunikasi pria dan wanita memang memiliki sedikit perbedaan. Perbedaan inilah yang sering membuat terjadinya kesalahpahaman.

gaya bicara wanita

Ada beberapa gaya berkomunikasi wanita yang tidak disukai pria. Allan dan Barbara Peaze, penulis buku “Why Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps”, mengungkapkan hal-hal tersebut.

1. Berpikir sambil berbicara

Pikiran wanita terprogram menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan pemikiran. Jadi, jika ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan wanita cenderung akan mengungkapkannya lewat kata-kata seperti, "Habis dari bank harus ke rumah sakit, tetapi kantor nggak bisa ditinggal, bagaimana ya? Duh bingung"." Hal tersebut biasanya akan diungkapkan wanita pada orang-orang disekelilingnya. Sedangkan pria cenderung hanya berkata "Saya harus pergi nih, banyak urusan".

Pria merasa terganggu dengan hal itu karena mereka merasa ditarik ke dalam masalah dan terkadang dipaksa memberi solusi. Bagi pria, yang ada dalam pikiran sebaiknya dipikirkan sendiri saja bukan diutarakan langsung. Untuk mengurangi kebiasaan ini, cobalah mengungkapkan kesimpulan isi pikiran Anda. Jangan Anda lontarkan detailnya.

2. Berbicara banyak hal dalam satu cerita

Lalu-lintas informasi dalam otak kiri dan kanan wanita lebih intensif dibandingkan pria. Dalam bagian otak wanita ada bagian yang memungkinkan kita untuk berbicara banyak hal dalam satu cerita secara berkesinambungan dan kebiasaan ini tidak disukai kaum pria.

Karena, saat kita berbicara banyak hal yang berbeda dalam satu cerita, seringkali pria tidak mengerti. Tata bahasa kita pun jadi berantakan dan membuat yang mendengarkannya jadi bingung bahkan pusing. Untuk menghindarinya tetaplah fokus pada satu hal yang ingin Anda bicarakan.

3. Interupsi saat dia bicara

Meskipun interupsi sering dilakukan politisi pria tetapi mereka sebenarnya tidak suka diinterupsi saat berbicara. Pria saling menginterupsi ketika berada dalam kompetisi atau posisi terdesak.

Tetapi bagi wanita, menginterupsi pembicaraan bisa dilakukan kapan saja. Pria tidak suka diinterupsi karena saat berbicara mereka cenderung ingin mengungkapkan solusi masalah. Interupsi akan membuat pria kehilangan hasrat untuk bicara dan menurunkan moodnya. Untuk itu hindari menginterupsi pria, jika sedang berbicara santai dan tidak dalam suasana adu pendapat.

4. Bicara berbelit-belit

Saat ditanya suatu hal seringkali wanita menjawabnya dengan berbelit-belit. Kebiasaan ini biasanya dilakukan saat terdesak atau untuk menutupi masalah. Bagi pria hal itu sangat mengganggu karena mereka cenderung menginginkan jawaban dengan cepat. Untuk menghindari pembicaraan yang berbelit, cobalah untuk fokus pada hal yang ingin dibicarakan. Jangan membicarakan hal lain yang tidak ada hubungannya.

5. Diam untuk menunjukkan rasa tidak suka

Saat marah atau sedang kesal kita sering mendiamkan pasangan. Kondisi ini sangat tidak disukai pria karena bagi mereka rasa tidak suka lebih baik ditunjukkan secara jelas bukan dengan sikap diam. Karena, hal itu akan akan semakin membuat mereka bingung dan tidak mengerti sikap Anda.


Sejarah Bank Mandiri Syariah



Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah  sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di  kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia  melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh  sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

7 Kebiasaan Yang Membuat Hidup Menjadi Kaya



Sering kali kita berpikir, bagaimana caranya agar kita bisa kaya secara materil dengan waktu cepat, tapi sedikit di antara kita tidak memikirkan arti kaya yang sebenarnya, kebiasaan kita sangat menentukan arah yang akan kita lalui, ini sedikit motivasi buat Anda sekalian yang semoga berguna buat yang membacanya:
1. Kebiasaan mengucap syukur
Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik, tapi juga dalam kesusahan dan hari-hari yang buruk. Ada rahasia besar di balik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi di seluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah, “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.
2. Kebiasaan berpikir positif
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.
3. Kebiasaan berempati
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.
4. Kebiasaan mendahulukan yang penting
Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yang tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.
5. Kebiasaan bertindak
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.
6. Kebiasaan menabur benih
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.
7. Kebiasaan hidup jujur
Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.
Semoga ini bisa membuat Anda yang membacanya menjadi sedikit termotivasi.

Lomba Blog Review | Jagonya Diskon Indonesia


Lomba Blog Review | Jagonya Diskon Indonesia

Personas for Firefox | Dolphins at Play


Personas for Firefox | Dolphins at Play

Aquarium Screensavers | Aquarium Clock 3D Screensaver


Aquarium Screensavers | Aquarium Clock 3D Screensaver

e-Signatures 101 – What You Need to Know for Success, Free Adobe/EchoSign, Inc. White Paper


e-Signatures 101 – What You Need to Know for Success, Free Adobe/EchoSign, Inc. White Paper

Sang Bintang School Malang: It’s Time for You to Join Us! (Open Class Angkatan...


Sang Bintang School Malang: It’s Time for You to Join Us! (Open Class Angkatan...: Setelah sukses menjalankan angkatan pertama Kampoenk Jenius English 6 Minggu bisa, kini kami membuka kesempatan bagi anda untuk merasakan pe...

MIRACLES OF THE ART


MIRACLES OF THE ART
http://miraclesofthearts1.blogspot.com/

Free Download TuneUp Utilities 2012 dan Serial Number/Keygen


Free Download TuneUp Utilities 2012 dan Serial Number/Keygen: Komputer atau laptop semakin lama kita gunakan pasti akan semakin terasa lambat atau lemot. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, ...

Islam Syumul: RAHSIA DISEBALIK KEBAIKAN TERAPI TAHAJJUD


Islam Syumul: RAHSIA DISEBALIK KEBAIKAN TERAPI TAHAJJUD: "..............dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah ’sembahyang tahajud’ padanya, sebagai sembahyang tambahan b...

Islam Syumul: KEBAIKAN SUJUD DALAM SOLAT

Islam Syumul: KEBAIKAN SUJUD DALAM SOLAT: 16 KEBAIKAN SUJUD DALAM SOLAT Pakar sains mengatakan sujud ketika solat adalah waktu manusia paling menggalakan sistem pernafasan dan mengem...

Download Buku Gratis


Download Buku Gratis
www.duniadownload.com/buku-gratis

Web Mempercantik Blog






Progres Tazkia: KEUNGGULAN MASUK PROGRES


Progres Tazkia: KEUNGGULAN MASUK PROGRES: KEUNGGULAN MASUK PROGRES 1.   Kamu bisa tau perkembangan ekonomi syariah ter-update yang gak bakal didapet di kelas perkuliahan biasa. 2.   ...

WASPADAI KODE-KODE INGREDIENTS MAKANAN KEMASAN



WASPADAI KODE-KODE INGREDIENTS MAKANAN KEMASAN
Posted by: H. Ngatimin Tj.S.Kom, 5/13/2009 4:37:59 AM ( 50 times accessed )

Bismillaahi, Ar-Rahmaani, Ar-Rahiimi

Saat ini kita disuguhi dengan berbagai makanan kemasan yang lezat2 dan berwarna-warni, sampai-sampai kadang-kadang kita lupa bahwa di dalam makanan kemasan itu ditambahkan berbagai bahan tambahan makanan yang bisa jadi berasal dari produk Babi yang bagi para muslim dilarang untuk mengkonsumsinya. Padahal dalam ingredients makanan tersebut hanya ditulis dalam kode-kode atau nama-nama asing.

Pada tabel di bawah ini adalah daftar kode E yang biasa digunakan pada berbagai macam bahan kimia yang akan kita temukan di berbagai makanan kemasan. Waspadailah, Chemical Name yang ditandai dengan bintang (*) dan saya arsir dengan warna kuning (hati-hati), yang merupakan BAHAN SYUBAHAT bagi muslim karena sebagiannya berasal dari produk babi dan bahan yang dilarang lainnya. Semoga Allah melindungi kita dari mengkonsumsi makanan2 yang dilarang-Nya.

Food Additives

Source : http://www.muis.gov.sg/cms/uploadedFiles/CorporateGOV/Halal/Food%20Additives.pdf



E-Code Chemical Name Description Remarks
100 Curcumin (C.I. 75300) Colouring Orange-yellow colouring extracted from the rhizome of a plant of the ginger family called Curcuma longa (turmeric)
E101 Riboflavin/Lactofavin/Vitamin B2 * Colouring/ Vitamin Yellow or orange-yellow colouring manufactured from yeast or other fermenting organisms. May also be synthesised from xylene, ribose or alloxan
102 Tartrazine/FD&C Yellow 5 (C.I. 19140) Colouring Synthetic yellow colouring
104 Quinoline Yellow (C.I. 47005) Colouring Synthetic dull yellow colouring
107 Yellow 2G (C.I. 18965) Colouring Synthetic yellow colouring
110 Sunset Yellow FCF/FD&C Yellow 6 (C.I. 15985) Colouring Synthetic yellow colouring
E120 Cochineal/Carminic acid/Carmines (C.I. 75470) * Colouring Natural red colouring which may be extracted from the bodies of female insects called Dactilopius coccus
122 Carmoisine/Azorubine (C.I. 14720) Colouring Synthetic red colouring
123 Amaranth/FD&C Red 2 (C.I. 16185) Colouring Synthetic purplish red colouring
124 Ponceau 4R/Cochineal Red A (C.I. 16255) Colouring Synthetic red colouring
127 Erythrosine/FD&C Red 3 (C.I. 45430) Colouring Synthetic cherry pink to red colouring
128 Red 2G (C.I. 18050) Colouring Synthetic red colouring
129 Allura Red AC/Food Red 17/FD&C Red 40 (C.I. 16035) Colouring Synthetic red colouring
131 Patent Blue V (C.I. 42051) Colouring Synthetic dark bluish-violet colour
132 Indigo Carmine/Indigotine/FD&C Blue 2 (C.I. 73015) Colouring Synthetic blue colouring
133 Brilliant Blue FCF/FD&C Blue 1 (C.I. 42090) Colouring Synthetic blue colouring
E140 Chlorophyll (C.I. 75810) * Colouring Natural olive to dark green colouring found in many plants. Solvents such as ethanol are used in the extraction of chlorophyll
E141 Copper Complexes of Chlorophyll (C.I. 75810) * Colouring Olive-green colouring which is derived from the substitution of magnesium ion in chlorophyll with copper
142 Green S/Acid Brilliant Green BS/Food green S/Lissamine green (C.I 44090) Colouring Synthetic green colouring
150 Caramel Colouring Dark brown colouring prepared by the controlled heat treatment of carbohydrates (e.g. glucose syrup, sucrose)
151 Brilliant Black BN (C.I. 28440) Colouring Synthetic black colouring
E153 Carbon Black/Vegetable Carbon * Colouring Black colouring which may be prepared from animal charcoal or vegetable sources. The commercial source is mainly from plant material
154 Brown FK/Food Brown Colouring Synthetic brown colouring
155 Brown HT/Chocolate Brown HT (C.I. 20285) Colouring Synthetic brown colouring
E160a Alpha-/Beta-/Gamma-Carotene (C.I. 75130) * Colouring Orange-yellow colouring which is naturally found in many plants including in carrots. May be commercially synthesised in the laboratory
E160b Annatto/Bixin/Norbixin (C.I. 75120) * Colouring Yellow to peach colouring naturally found in the pericarp (seed coat) of the Annato tree. May be extracted by means of water-soluble or oil-soluble methods
E160c Capsanthin/Capsorubin/Paprika extract * Colouring Red to orange colouring prepared by solvent extraction of the fruit pods and seeds of Capsicum annuum
E160d Lycopene (C.I. 75125) * Colouring Natural red colouring extracted from tomatoes
E160e Beta-apo-8'-carotenal/Beta-8'-apocarotenal * Colouring Synthetic orange to yellowish-red colouring
E160f Ethyl ester of Beta-apo-8-carotenoic acid * Colouring Synthetic orange to yellow colouring
E161a Flavoxanthin * Colouring Yellow colouring which is a derivative of carotene (E160a). May contain other substances such as oils and fats derived from the source material
E161b Lutein * Colouring Natural yellow to reddish colouring taken from plant extract. May also be obtained from the same source as chlorophyll (E140)
E161c Cryptoxanthin * Colouring Yellow colouring present in plants, orange rind, egg yolk and butter
E161d Rubixanthin * Colouring Yellow colouring present in rosehips
E161e Violaxanthin * Colouring Yellow colouring taken from plants e.g. yellow pansies
E161f Rhodoxanthin * Colouring Yellow colouring found in the seeds of the yew tree
E161g Canthaxanthin (C.I. 40850) * Colouring Orange colouring isolated from some mushrooms. May be commercially produced as part of the synthesis of carotene (E160a)
E162 Beet Red/Betanin/Betanidin Colouring Deep purplish-red colouring extracted from beetroot
E163 Anthocyanins * Colouring Red, blue colouring extracted from grape-skin extract and/or red cabbage by means of water, methanol or ethanol
E170 Calcium Carbonate/Chalk (C.I. 77220) * Inorganic colouring May be extracted from naturally occurring white mineral or animal bones
171 Titanium Dioxide (C.I. 77891) Inorganic colouring White colouring prepared from naturally occurring mineral ilmenite
172 Iron Oxides/Red: 77491/Black: 77499 (Yellow: C.I. 77492) Inorganic colouring Yellow, red, orange, brown and black colouring from naturally occurring pigments or iron
173 Aluminium (C.I. 77000) Inorganic colouring Naturally occurring metallic colour from bauxite
174 Silver (C.I. 77820) Inorganic colouring Metallic colour from naturally occurring metal
175 Gold (C.I. 77480) Inorganic colouring Metallic colour from naturally occurring metal
180 Pigment Rubine/Lithol Rubine BK (C.I. 15850) Inorganic colouring Synthetic red colouring
200 Sorbic Acid Preservative Naturally occurring in some fruits. May be synthetically manufactured from ketene
201 Sodium Sorbate Preservative Manufactured by neutralisation of sorbic acid (E200)
202 Potassium Sorbate Preservative Manufactured by neutralisation of sorbic acid (E200)
203 Calcium Sorbate Preservative Manufactured by neutralisation of sorbic acid (E200)
210 Benzoic Acid Preservative Naturally occurring in many edible berries, fruits and vegetables. May also be synthetically produced
211 Sodium Benzoate Preservative Sodium salt of benzoic acid (E210)
212 Potassium Benzoate Preservative Potassium salt of benzoic acid (E210)
213 Calcium Benzoate Preservative Calcium salt of benzoic acid (E210)
214 Ethyl 4-hydroxybenzoate/Ethyl para-hydroxybenzoate Preservative Manufactured from benzoic acid (E210)
215 Ethyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt/Sodium ethyl para-hydroxybenzoate Preservative Manufactured from benzoic acid (E210)
216 Propyl 4-hydroxybenzoate/Propylparaben Preservative Manufactured from benzoic acid (E210)
217 Propyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt Preservative Manufactured from benzoic acid (E210)
218 Methyl 4-hydroxybenzoate/Methylparaben Preservative Manufactured from benzoic acid (E210)
219 Methyl 4-hydroxybenzoate, Sodium Salt Preservative Manufactured from benzoic acid (E210)
220 Sulphur Dioxide Preservative Manufactured chemically by the combustion of sulphur or gypsum
221 Sodium Sulphite Preservative Sodium salt of sulphurous acid
222 Sodium Hydrogen Sulphite/Sodium Bisulphite Preservative Sodium salt of sulphurous acid
223 Sodium Metabisulphite Preservative Sodium salt of sulphurous acid
224 Potassium Metabisulphite/Potassium Pyrosulphite Preservative Potassium salt of sulphurous acid
225 Potassium Sulphite Preservative Potassium salt of sulphurous acid
226 Calcium Sulphite Preservative Calcium salt of sulphurous acid
227 Calcium Hydrogen Sulphite/Calcium Bisulphite Preservative Calcium salt of sulphurous acid
230 Biphenyl/Diphenyl Preservative Synthetically produced by action of heat on benzene
231 2-Hydroxybiphenyl Preservative Manufactured from phenyl ether or dibenzofuran
232 Sodium Biphenyl-2-yl-oxide Preservative Synthetically produced
233 2-(Thiazol-4-yl) Benzimidazole Preservative Chemically synthesised
E234 Nisin * Preservative Produced by the growth of a bacterium called Streptococcus lactis.
E235 Natamycin/Pimaricin * Preservative Produced by the growth of a bacterium called Strepmyces natalensis
236 Formic Acid Preservative Produced commercially by heating carbon monoxide and sodium hydroxide under pressure and decomposing the resulting sodium formate with sulphuric acid
237 Sodium Formate Preservative Sodium salt of formic acid (E236)
238 Calcium Formate Preservative Calcium salt of formic acid (E236)
239 Hexamine Preservative Manufactured from formaldehdye and ammonia
249 Potassium Nitrite Preservative Potassium salt of nitrous acid
250 Sodium Nitrite Preservative Manufactured from sodium nitrate by bacterial or chemical actions
251 Sodium Nitrate Preservative Naturally occurring mineral
E252 Potassium Nitrate/Saltpetre * Preservative Naturally occurring mineral. May also be artificially produced from vegetable material and waste animal
E260 Acetic Acid * Food Acid Commercially manufactured by the action of methanol and carbon monoxide. The acetic acid in vinegar may be produced by the action of bacterium Acetobacter on alcohol
261 Potassium Acetate Food Acid Potassium salt of acetic acid (E260)
262 Sodium Acetate Food Acid Sodium salt of acetic acid (E260)
263 Calcium Acetate Food Acid Calcium salt of acetic acid (E260)
264 Ammonium Acetate Food Acid Ammonium salt of acetic acid (E260)
E270 Lactic Acid * Food Acid Commercially produced by heat treatment of carbohydrate, such as whey, and fermented by bacteria such as Bacillus acidilacti, Lactobacillus delbueckii or L. bulgaricus
E280 Propionic Acid * Preservative May be commercially derived from natural gas or from wood pulp waste liquor by the fermentation activity of Propionibacteria
E281 Sodium Propionate * Preservative Sodium salt of propionic acid (E280)
E282 Calcium Propionate * Preservative Calcium salt of propionic acid (E280)
E283 Potassium Propionate * Preservative Potassium salt of propionic acid (E280)
290 Carbon Dioxide Propellant Naturally occuring. May also be produced by way of fermentation or acid-carbonate reaction
296 Malic Acid (DL- or L-) Food Acid Commercially synthesised by means of heating malic with sulphuric acid
E297 Fumaric Acid * Food Acid Commercially prepared by glucose fermentation using fungi such as Rhizopus nigricans
E300 L-Ascorbic Acid/Vitamin C * Antioxidant/ Vitamin Occurs naturally in many fruits and vegetables. May be synthesised from the hydrogenation of glucose to sorbitol and its eventual conversion to ascorbic acid. May also be biologically synthesised through means of fermentation
301 Sodium Ascorbate Antioxidant/ Vitamin Synthetic sodium salt of ascorbic acid (E300)
302 Calcium Ascorbate Antioxidant/ Vitamin Synthetic calcium salt of ascorbic acid (E300)
303 Potassium Ascorbate Antioxidant/ Vitamin Synthetic potassium salt of ascorbic acid (E300)
E304 Ascorbyl Palmitate * Antioxidant/ Vitamin Ascorbic acid ester comprising ascorbic acid and palmitic acid
306 Tocopherol Concentrate, Mixed/Vitamin E Antioxidant/ Vitamin Extracts from soya bean oil, rice germ, wheat germ, maize and green leaves
307 Synthetic Alpha-Tocopherol Antioxidant/ Vitamin Manufactured by chemical synthesis
308 Synthetic Gamma-Tocopherol Antioxidant/ Vitamin Manufactured by chemical synthesis
309 Synthetic Delta-Tocopherol Antioxidant/ Vitamin Manufactured by chemical synthesis
310 Propyl Gallate Antioxidant Manufactured from gallic acid found in the tannins of nut galls. May also be produced from the hydrolysis of tannase, which may occur in spent fungal broth
311 Octyl Gallate Antioxidant Manufactured from gallic acid found in the tannins of nut galls. May also be produced from the hydrolysis of tannase, which may occur in spent fungal broth
312 Dodecyl Gallate Antioxidant Manufactured from gallic acid found in the tannins of nut galls. May also be produced from the hydrolysis of tannase, which may occur in spent fungal broth
E317 Erythorbic Acid/Iso-ascorbic Acid * Antioxidant Commercially produced from sucrose by fermentation with Penicillium sp.
E318 Sodium Erythorbate/Sodium Iso-Ascorbate * Antioxidant Sodium salt of erythorbic acid (E317)
319 tert-Butylhydroquinone/TBHQ Antioxidant Derived from petroleum
E320 Butylated Hydroxyanisole (BHA) * Antioxidant Commercially prepared from p-methoxyphenol and isobutene
E321 Butylated Hydroxytoluene (BHT) * Antioxidant Prepared synthetically from p-cresol and isobutylene
E322 Lecithins * Emulsifier/ Antioxidant Obtained from animal or vegetable materials through physical procedures. Most lecithin are commercially obtained from soya beans
E325 Sodium Lactate * Food Acid Sodium salt of lactic acid (E270)
E326 Potassium Lactate * Food Acid Potassium salt of lactic acid (E270)
E327 Calcium Lactate * Food Acid Calcium salt of lactic acid (E270)
E328 Ammonium Lactate * Food Acid Ammonium salt of lactic acid (E270)
E329 Magnesium Lactate * Food Acid Magnesium salt of lactic acid (E270)
E330 Citric Acid * Food Acid Commercially prepared by the fermentation of molasses with fungal strains of Aspergillus niger. May also be isolated from pineapple by-products and low-grade lemons
E331 Sodium Citrates * Food Acid Sodium salt of citric acid (E330)
E332 Potassium Citrates * Food Acid Potassium salt of citric acid (E330)
E333 Calcium Citrates * Food Acid Calcium salt of citric acid (E330)
E334 Tartaric Acid * Food Acid Most commercially available tartaric acid is manufactured as a by-product of the wide industry. May also be extracted from tamarind pulp
E335 Sodium Tartrate * Food Acid Sodium salt of tartaric acid (E334)
E336 Potassium Tartrate/Potassium Hydrogen Tartrate/Cream of Tartar * Food Acid By-product of the wine industry
E337 Potassium Sodium Tartrate * Food Acid Derivative of tartaric acid (E334)
338 Phosphoric Acid/Orthophosphoric Acid Miscellaneous Manufactured from phosphate ore
339 Sodium Phosphates Mineral Salt Sodium salt of phosphoric acid (E338)
340 Potassium Phosphates Mineral Salt Potassium salt of phosphoric acid (E338)
341 Calcium Phosphates Mineral Salt Calcium salt of phosphoric acid (E338)
343 Magnesium Phosphates Mineral Salt Naturally occurring mineral
350 Sodium Malate/Sodium Hydrogen Malate Food Acid Sodium salt of malic acid (E296)
351 Potassium Malate Food Acid Potassium salt of malic acid (E296)
352 Calcium Malate/Calcium Hydrogen Malate Food Acid Calcium salt of malic acid (E296)
E353 Metatartaric Acid * Sequestrant Prepared from tartaric acid (E334)
355 Adipic Acid/Hexanedioic Acid Buffer Commercially produced by oxidising cyclohexanol with concentrated nitric acid
357 Potassium Adipate Buffer Potassium salt of adipic acid (E355)
E363 Succinic Acid * Buffer/ Food Acid* Commercially prepared from acetic acid (E260)
E365 Sodium Fumarate * Food Acid Sodium salt of fumaric acid (E297)
E366 Potassium Fumarate * Food Acid Potassium salt of fumaric acid (E297)
E367 Calcium Fumarate * Food Acid Calcium salt of fumaric acid (E297)
370 1,4-Heptonolactone Sequestrant Prepared from hydroxycarboxylic acid
375 Niacin/Nicotinic Acid/Nicotinamide Vitamin Commercially prepared by the oxidation of nicotine with concentrated nitric acid
E380 Triammonium Citrate * Buffer Ammonium salt of citric acid (E330)
E381 Ammonium Ferric Citrate * Dietary Supplement Prepared from citric acid (E330)
385 Calcium Disodium EDTA Chelating Agent Synthetically prepared
400 Alginic Acid Vegetable Gum Extracted from brown seaweeds such as the species of Laminaria, Macrocystis and Ascophyllum
401 Sodium Alginate Vegetable Gum Sodium salt of alginic acid (E400)
402 Potassium Alginate Vegetable Gum Potassium salt of alginic acid (E400)
403 Ammonium Alginate Vegetable Gum Ammonium salt of alginic acid (E400)
404 Calcium Alginate Vegetable Gum Calcium salt of alginic acid (E400)
405 Propane-1,2-Diol Alginate/Propylene Glycol Alginate/Alginate Ester Vegetable Gum Propylene glycol ester of alginic acid (E400)
406 Agar/Agar-Agar/Japanese Isinglass Vegetable Gum Extracted from red seaweeds such as the Gelidium amansii. May also be taken from members of the related red algae Rhodophyceae
407 Carrageenan/Irish Moss Vegetable Gum Occurs naturally in red seaweeds belonging to the Gigartinaceae, Solieriaceae, Hypnaceae and Furcellariaceae families
410 Locust Bean Gum/Carob Bean Gum Vegetable Gum Taken from the Locust or Carob tree (Ceratonia siliqua), which is an evergreen tree belonging to the Leguminoseae or pea family
412 Guar Gum Vegetable Gum Extracted from the seeds of Cyamopsis tetragonolobus, or C. psoraloides, a member of the pea family
413 Tragacanth/Gum Tragacanth Vegetable Gum Extracted from the trunk and branches of Astragalus gummifier and other species of the pea family
414 Acacia/Gum Arabic Vegetable Gum Occurs naturally in the stems and branches of Acacia senegal and members of the pea family
E415 Xanthan Gum/Corn Sugar Gum * Vegetable Gum Produced by the fermentation of carbohydrate using a bacterium known as Xanthomonas campestris
416 Karaya Gum/Sterculia Gum Vegetable Gum Occurs naturally in the trunk and stem of the tree Sterculia urens
E420 Sorbitol/Sorbitol Syrup * Humectant Commercially produced from glucose by hydrogenation or electrolytic reduction
421 Mannitol/Manna Sugar Humectant Prepared from seaweed or manna, the dried exudate of Fraxinus ornus. May be commercially prepared by the hydrogenation of invert sugar, monosaccharides and sucrose
E422 Glycerol/Glycerin * Humectant Industrial by-product in the manufacture of soaps, candles and fatty acids from oils and fats. May also be synthesised from propylene or by the fermentation of sugars
E430 Polyoxyethylene (8) Stearate * Emulsifier Synthesised using stearic acid (E570)
E431 Polyoxyethylene (40) Stearate * Emulsifier Synthesised using stearic acid (E570)
E432 Polyoxyethylene (20) Sorbitan Monolaurate/Polysorbate 20/Tween 20 * Emulsifier Lauric ester of sorbitol and sorbitol anhydride
E433 Polyoxyethylene (20) Sorbitan Mono-Oleate/Polysorbate 80/Tween 80 * Emulsifier Oleic ester of sorbitol and sorbitol anhydride
E434 Polyoxyethylene (20) Sorbitan Monopalmitate/Polysorbate 40/Tween 40 * Emulsifier Palmitate ester of sorbitol and sorbitol anhydride
E435 Polyoxyethylene (20) Sorbitan Monostearate/Polysorbate 60/Tween 60 * Emulsifier Stearic acid ester of sorbitol and sorbitol anhydride
E436 Polyoxyethylene (20) Sorbitan Tristearate/Polysorbate 65/Tween 65 * Emulsifier Stearic acid ester of sorbitol and sorbitol anhydride
440a Pectin Stabiliser/ Thickening Agent Apple residues and orange pith are commercial sources of pectin
440b Amidated Pectin Emulsifier/ Stabiliser Derived from the treatment of pectin (E440a) with ammonia
E441 Gelatine * Emulsifier/ Stabiliser Obtained by boiling animal skin (usually cattle or pig's), ligaments, bones, or any tissue that contains collagen
442 Ammonium Phosphatides/Emulsifier YN Emulsifier/ Stabiliser Prepared synthetically
450 Sodium and Potassium Metaphosphates, Polyphosphates and Pyrophosphates Mineral Salt Sodium and potassium salt of phosphoric acid (E338)
460 Microcrystalline Cellulose/Powdered Cellulose Anticaking Agent Prepared from the cellulose component of plant cell wall
461 Methylcellulose/Cologel/Methocel Vegetable Gum Prepared from plant cellulose
463 Hydroxypropylcellulose Vegetable Gum Prepared from plant cellulose
464 Hydroxypropyl-Methylcellulose Vegetable Gum Prepared from plant cellulose
465 Ethylmethylcellulose Vegetable Gum Prepared from plant cellulose
466 Sodium Carboxymethylcellulose/CMC Vegetable Gum Prepared from plant cellulose
469 Sodium Caseinate Emulsifier/ Stabiliser Derived from the protein of cow's milk
E470 Sodium, Potassium and Calcium Salts of Fatty Acids * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from fatty acids
E471 Mono-and Diglycerides of Fatty Acids * Emulsifier/ Stabiliser Commercially prepared from glycerin (E422) and fatty acids
E472 Various Esters of Glycerol * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from esters of glycerol and fatty acids
E473 Sucrose Esters of Fatty Acids * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from esters of glycerol and sucrose
E474 Sucroglycerides * Emulsifier/ Stabiliser Prepared by the action of sucrose on natural triglycerides (from lard, tallow, palm oil, etc)
E475 Polyglycerol Esters of Fatty Acids * Emulsifier/ Stabiliser Prepared in the laboratory
E476 Polyglycerol Esters of Polycendensed Fatty Acids of Castor Oil/Polyglycerol Polyricinoleate * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from castor oil and glycerol esters
E477 Propane-1,2-Diol Esters of Fatty Acids * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from propylene glycol
E481 Sodium Stearoyl-2-Lactylate * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from lactic acid (E270)
E482 Calcium Stearoyl-2-Lactylate * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from lactic acid (E270)
E483 Stearyl Tartrate * Emulsifier/ Stabiliser Prepared from tartaric acid (E334)
E491 Sorbitan Monostearate * Emulsifier/ Stabiliser Prepared synthetically from stearic acid (E570) and sorbitol (E420)
E492 Sorbitan Tristearate/Span 65 * Emulsifier/ Stabiliser Prepared synthetically from stearic acid (E570) and sorbitol (E420)
E493 Sorbitan Monolaurate/Span 20 * Emulsifier/ Stabiliser Prepared synthetically from sorbitol (E420) and lauric acid
E494 Sorbitan Monooleate/Span 80 * Emulsifier/ Stabiliser Prepared synthetically from sorbitol (E420) and oleic acid
E495 Sorbitan Monopalmitate/Span 40 * Emulsifier/ Stabiliser Prepared synthetically from sorbitol (E420) and palmitic acid
500 Sodium Carbonate/Sodium Bicarbonate/Baking Soda Mineral Salt Synthetically prepared. May also be manufactured by the Solvay process or electrolytically from sea water
501 Potassium Carbonate/Potassium Hydrogen Carbonate Mineral Salt Prepared by saturating a concentrated solution of potassium carbonate with carbon dioxide
503 Ammonium Bicarbonate/Ammonium Hydrogen Carbonate Mineral Salt Prepared by passing excess carbon dioxide through concentrated ammonia water
504 Magnesium Carbonate Mineral Salt May be prepared by mixing boiling concentrated solutions of magnesium sulphate and sodium carbonate
507 Hydrochloric Acid Food Acid Industrially produced by the reaction of sodium chloride and sulphuric acid
508 Potassium Chloride Salt Substitute Naturally occurs as a saline residue associated with rock salt
509 Calcium Chloride Mineral Salt Obtained as a by-product of the Solvay process and is also a product from natural salt brines
510 Ammonium Chloride Flour Treatment Agent Synthetically prepared
511 Magnesium Chloride Firming Agent Prepared from magnesium ammonium chloride hexahydrate, in the presence of hydrochloric acid
513 Sulphuric Acid Food Acid Commercially prepared by the 'contact' or 'chamber' process
514 Sodium Sulphate Diluent Naturally occurring
515 Potassium Sulphate Salt Substitute Naturally occurring
516 Calcium Sulphate Flour Treatment Agent Naturally occurring
518 Magnesium Sulphate Dietary Supplement/ Firming Agent Naturally occurring
519 Cupric Sulphate/Copper Sulphate Preservative/ Colour Fixative Industrially prepared by spraying hot dilute sulphuric acid on to scrap copper in a lead-lined tower
524 Sodium Hydroxide Neutralising Agent Prepared by electrolysis from brine, or precipitated from sodium carbonate and lime solution
525 Potassium Hydroxide Oxidising Agent Industrially prepared by electrolysis of potassium chloride
526 Calcium Hydroxide Neutralising Agent Prepared by the hydration of lime
527 Ammonium Hydroxide Alkali Prepared from ammonia gas
528 Magnesium Hydroxide Alkali Commercially prepared from magnesite ores
529 Calcium Oxide Alkali Prepared from limestone
530 Magnesium Oxide Alkali Commercially prepared from magnesite ores
535 Sodium Ferrocyanide Anticaking Agent Synthetically produced
536 Potassium Ferrocyanide Anticaking Agent Commercially prepared as a by-product in the purification of coal gas
540 Dicalcium Diphosphate Buffer Naturally occurring mineral. May also be synthetically produced
541 Sodium Aluminium Phosphate Aerator/ Emulsifying Salt Prepared from phosphoric acid (E338)
E542 Edible Bone Phosphate/Bone Meal * Anticaking Agent Extract from animal bones
E544 Calcium Polyphosphates * Emulsifying Salt Calcium salts of polyphosphoric acid
545 Ammonium Polyphosphates Emulsifying Salt Ammonium salts of polyphosphoric acid
551 Silicon Dioxide/Silica Salt Anticaking Agent Rock-forming mineral and sand which is composed mainly of quartz or flint
552 Calcium Silicate Anticaking Agent Commercially prepared from lime and diatomaceous earth
553a Magnesium Silicate/Magnesium Trisilicate Anticaking Agent Synthetic compound of magnesium oxide and silicon dioxide. May also be prepared from sodium silicate and magnesium sulphate
553b Talc Anticaking Agent Naturally occurring mineral
554 Aluminium Sodium Silicate/Sodium Aluminosilicate Anticaking Agent Prepared synthetically from quartz and gibbsite
556 Aluminium Calcium Silicate Anticaking Agent Naturally occurring mineral
558 Bentonite Anticaking Agent Naturally occurring
559 Kaolin Anticaking Agent Naturally occurring
E570 Stearic Acid * Anticaking Agent Naturally occurring fatty acid found in all animal fats and vegetable oils. May be prepared synthetically for commercial use
E572 Magnesium Stearate * Anticaking Agent Magnesium salt of stearic acid (E570)
E575 Glucono Delta-Lactone * Sequestrant Prepared by the oxidation of glucose
576 Sodium Gluconate Sequestrant Sodium salt of gluconic acid
577 Potassium Gluconate Sequestrant Potassium salt of gluconic acid
578 Calcium Gluconate Sequestrant Calcium salt of gluconic acid
579 Ferrous Gluconate Colouring/ Flavouring Prepared from barium gluconate and ferrous sulphate
E620 L-Glutamic Acid * Flavour Enhancer Commercially prepared by the fermentation of carbohydrate by a bacterium e.g. Micrococcus glutamicus
E621 Monosodium Glutamate/MSG * Flavour Enhancer Sodium salt of glutamic acid (E620)
E622 Monopotassium Glutamate * Flavour Enhancer Potassium salt of glutamic acid (E620)
E623 Calcium Glutamate * Flavour Enhancer Calcium salt of glutamic acid (E620)
E627 Disodium Guanylate * Flavour Enhancer Sodium salt of guanylic acid, a widely occurring nucleotide found in yeast extract and sardines. May be synthetically prepared from commercial use
E631 Disodium Inosinate * Flavour Enhancer Sodium salt of inosinic acid, found in meat extract and sardines
E635 Sodium 5'-Ribonucleotide * Flavour Enhancer Mixture of disodium guanylate (E627) and disodium inosinate (E631)
636 Maltol Flavour Enhancer Occurs naturally in the bark of larch trees, pine needles and roasted malt. May also be obtained by the alkaline hydrolysis of streptomycin salt
637 Ethyl Maltol Flavour Enhancer Prepared from maltol (E636)
900 Dimethylpolysiloxane/Dimethicone Antifoaming Agent A mixture of liquid dimethylpolysiloxane and silicon gel or silicon dioxide
E901 Beeswax * Glazing Agent Naturally occurring from bee honeycomb. White beewax is bleached and purified
903 Carnauba Wax Glazing Agent Obtained from the surface of leaves of Copernicia cerifera, a Brazilian wax palm
E904 Shellac * Glazing Agent Obtained from the resin produced by lac insect (Laccifer lacca)
905 Mineral Oil/Petrolatum Glazing Agent Derived from petroleum
907 Refined Microcrystalline Wax Glazing Agent Derived from petroleum
E920 L-Cysteine Hydrochloride * Flour Treatment Agent Manufactured from animal hair and chicken feathers
924 Potassium Bromate Flour Treatment Agent Synthetically produced
925 Chlorine Preservative/ Bleaching Agent Commercially produced by electrolysis
926 Chlorine Dioxide Bleaching Agent/ Improving Agent Synthetically prepared
927 Azodicarbonamide/Azoformamide Improving Agent Synthetically prepared
928 Benzoyl Peroxide/Dibenzoyl Peroxide Bleaching Agent Synthetically prepared
931 Nitrogen Propellant Industrially produced by the reduction of ammonia or by the fractional distillation of liquid air
932 Nitrous Oxide Propellant Industrially produced by the thermal decomposition of ammonium nitrate
950 Acesulphame Potassium/Sunett Artificial Sweetener Potassium salt of 6-methyl-1,2,3-oxathiazin-4(3H)-1,2,2-dioxide
E951 Aspartame/Nutrasweet * Artificial Sweetener Commercially produced by combining two amino acids together, namely L-phenylalanine and L-aspartic acid
952 Cyclamic and its Calcium and Sodium Salts Artificial Sweetener Manufactured by many different methods
954 Saccharin and its Calcium and Sodium Salts Artificial Sweetener Manufactured by many different methods
957 Thaumatin Artificial Sweetener Derived from an African plant called Thaumococcus danielli
E965 Hydrogenated Glucose Syrup * Humectant Derived from starches, which originate from many different sources, and broken down by enzymes and water to form glucose, oligosaccharides, followed by maltitol and sorbitol (E420)
967 Xylitol Sweetener Commercially produced as a waste product of the pulp industry
E1200 Polydextrose * Miscellaneous Manufactured from glucose, citric acid and sorbitol
1201 Polyvinylpyrrolidone Miscellaneous Commercially produced from acetylene, hydrogen, formaldehyde and ammonia
1202 Polyvinyl Polypyrrolidone Miscellaneous It is the insolule form of polyvinylpyrrolidone (E1201)
1400 Dextrin Thickener May be produced by the dry heating of unmodified starch or in the presence of acids and buffers. Starches used are mainly from corn (maize) and tapioca
1403 Bleached Starch Thickener May be obtained by treating native starch with various chemicals including hydrogen peroxide, sodium chlorite or sulphur dioxide
1404 Oxidised Starch Thickener Produced by treating native starch with sodium hypochlorite
E1405 Enzyme-treated Starch * Thickener Produced by subjecting corn starch to acid-enzyme treatment to yield glucose, maltose and higher oligosaccharides
1410 Monostarch Phosphate Thickener Produced by the esterification of native starch with orthophosphoric acid, sodium or potassium orthophosphate, or sodium tripolyphosphate
1412 Distarch Phosphate Thickener Produced by the esterification of native starch with sodium trimetaphosphate or phosphorus oxychloride
1413 Phosphated Distarch Phosphate Thickener Produced by the esterification of native starch with phosphate, and dually stabilised with a 'monosubstituent group' of phosphate
1414 Acetylated Distarch Phosphate Thickener Produced by the esterification of native starch with sodium trimetaphosphate or phosphorus oxychloride, and stabilised with a 'monosubstituent group' of acetate
1420 Starch Acetate Esterified with Acetic Anhydride Thickener Produced by the esterification of native starch with a mixed anhydride of adipic and acetic anhydride, and stabilised with a 'monosubstituent group' of acetate
1421 Starch Acetate Esterified with Vinyl Acetate Thickener Produced by the esterification of native starch with monosubstituent groups of vinyl acetate
1422 Acetylated Distarch Adipate Thickener Produced by the esterification of native starch with a mixed anhydride of adipic and acetic anhydride
1440 Hydroxypropyl Starch Thickener Produced by treating native starch with the hydroxypropyl group
1442 Hydroxypropyl Distarch Phosphate Thickener Produced by the esterification of native starch with phosphate, and stabilised with a monosubstituent hydroxyl group
1450 Starch, Sodium Octenylsuccinate Thickener Produced by treating native starch with an octenylsuccinate half ester monosubstituent group
1505 Triethyl Citrate/Ethyl Citrate Miscellaneous Bitter oily liquid which is soluble in water and can be mixed with alcohol
E1510 Ethyl Alcohol/Ethanol * Miscellaneous Produced by the fermentation of carbohydrates. May also be obtained from ethylene, acetylene or liquors from waste sulphites. Other manufacturing process includes hydrolysis of ethyl sulphate or by the oxidation of methane
E1518 Triacetin/Glycerol Triacetate * Miscellaneous Produced by the acetylation of glycerol
E1520 Propylene Glycol * Miscellaneous Commercially produced from propylene, or by heating glycerol with sodium hydroxide, or by reacting propylene oxide with water

Note: *) Syubhah/Doubtful (either by way of its source or manufacturing process)
Copyright 2009 HIJAB RAHMAH. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates